Informasi dan Resiko Menjadi Balance Player di Kasino - QQJoker Magazine

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

test banner

Thursday, 24 January 2019

Informasi dan Resiko Menjadi Balance Player di Kasino

Kali ini kita akan membahas topik kerja di Genting Casino dan di Singapur. Cukup menyita banyak waktu sementara kita masih punya topik menarik lainnya. Kami akan kebut dalam satu artikel di bawah ini. Kalau terlalu panjang harap dimaklumi sebab tidak semua hal bisa dibuat singkat. Maunya sih sesingkat-singkatnya dan kalau bisa tak perlu update blog judi ini. Namun kalau tidak diupdate, apakah Anda tidak akan merasa kehilangan? Apakah Anda bisa menemukan ilmu tentang taruhan bola yang brilian selain di sini? Apalagi semuanya di sini bisa diakses dibaca secara gratis. Sambil ngopi santai di warung atau cafe, Anda bisa menikmatinya. Anggap saja hiburan jika tidak suka pada dunia taruhan bola. 




Acong Ikut Kerja ke Genting

Acong berminat ikut. Mohon maaf bagi yang bernama Acong. Acong sudah menyiapkan duit Rp 5 juta seperti yang disyaratkan dengan cara pinjam sana pinjam sini dengan harapan mengubah nasib. Begitu balik kerja uang tersebut akan dikembalikan atau ditransfer begitu sudah gajian. Selain itu Acong segera buat paspor lewat calo. 

"Mahal dikit gak papa yang penting cepat dan bisa kerja. Habis bini dan anak di rumah sudah mendesak kebutuhan hidupnya." begitu celutuk Acong dalam hati. "Daripada nanti disambar orang peluang ini. Enak sekali bisa kerja sambil jalan-jalan ke luar negeri." 

Kata atau kalimat "kerja", "dapat duit", "jalan-jalan ke luar negeri" terus mengiang-ngiang di telinga Acong. Begitu ketemuan dengan si pemberi kerja atau si pengiklan, Acong menyerahkan duitnya dan menunjukkan paspor. Acong langsung diterima.

"Oke, hari rabu kita berangkat ya Koh Acong," kata seorang bapak paruh baya sambil menepuk pundak Acong dengan penuh keyakinan. 

"Ketemunya langsung di bandara Soekarno Hatta terminal 2. Kita naik Lion. Yang berangkat satu tim ada 10 orang termasuk Koh Acong. Tentu saja saya juga ikutan karena adalah guide kalian semua. Besok saya smsin nomor booking tiketnya. Makin cepat kita berangkat makin bagus. Makin cepat dapat duitnya. 

Tak perlu gelisah dan kuatir. Semuanya gratis kok Koh Acong. Sampai KL nanti kita naik bus langsung ke Genting. Lalu kita book hotel di First World, taruh barang dan rehat sejenak. Besok baru mulai bekerja. Tempat tinggal disediakan, makan disiapkan, tiket PP juga gratis."

Acong pulang dengan sumringah dan sukacita. Mulai bercerita kepada isteri dan anak-anaknya nanti kalau sudah dapat duit banyak akan beli motor, bangun rumah sederhana, buka warung, dsb. Tidur lelap dalam mimpi indah.

Bukan Kerja Tapi Balance Player

Singkat cerita, Acong dan tim sudah sampai di Genting. Mereka juga sudah dibuatkan kartu member berwarna merah (klasik). Mereka siap masuk ke kasino untuk bekerja. Lalu kira-kira apa kerjaannya? Apakah pemilik kasino memberikan mereka kerja? Tentu saja tidak! Kerjaan Acong dan teman-temannya adalah sebagai balance player. Apa itu balance player?

Balance artinya seimbang atau keseimbangan. Player adalah pemain atau petaruh. Jadi balance player adalah orang-orang yang bertaruh untuk mencari keseimbangan. Susah dijelaskan dengan kata-kata. Intinya Acong dan kawan-kawan bertaruh di kasino tetapi saling menutupi atau saling menjaga taruhan. 10 orang akan dibagi menjadi 5 tim. Tiap tim berisi 2 pemain dan harus saling bekerja sama dan saling menjaga. Tentu saja sudah dibriefing dan diajari terlebih dulu sedemikian rupa waktu di Genting atau di Jakarta sebelum berangkat.

Tiap-tiap orang akan dimodali oleh big boss misalnya MYR 1000. Kalau kurs ringgit vs rupiah misalnya MYR 1 = Rp 3.500 kurang lebih MYR 1000 adalah Rp 3,5 juta. Semuanya itu harus dipertaruhkan sampai ludes di meja kasino. Masing-masing tim akan bergerak sedemikian rupa. Biasanya meja kasino yang dimainkan adalah rolet, koprok sicbo atau bakarat tanpa komisi (baccarat no commission). Harap perhatikan yang kami berikan warna merah. 

Mengapa harus ketiga permainan ini? Karena ketiganya memiliki keseimbangan (balance) taruhan yakni posisi BESAR KECIL, GENAP GANJIL dan BANKER PLAYER. Meski ada banyak posisi atau jenis permainan di ketiga judi kasino tersebut, tetapi Acong dkk..tidak boleh memasang di posisi lainnya kecuali BESAR KECIL, GENAP GANJIL atau BANKER PLAYER. Kalau Anda cukup jenius, sampai di sini Anda bisa menangkap apa maksudnya.

Katakanlah Acong satu tim dengan Putu dari Bali yang suka main bakarat. Mereka berdua punya tugas untuk selalu bertaruh di satu meja sebab adalah satu tim. Sementara tim lainnya berpencar dengan tugas masing-masing yang sama dengan Acong Putu. Tidak boleh keluar dari timnya.

Beraksi Layaknya Agen CIA

Tugas mereka berdua dan anggota lainnya adalah memasang taruhan berlawanan dengan anggota tim mereka. Tidak boleh saling menyapa, melirik, terlebih lagi ngobrol. Pura-pura tidak kenal dan masing-masing menggunakan bahasa yang berbeda. Bisa saja Acong pakai bahasa hokkien atau tiociu, Putu bahasa Bali, dsb. Pokoknya harus terlihat tidak saling kenal.

Jika Acong memasang  taruhan di posisi BANKER, maka Putu memasang posisi PLAYER. Jika Acong memasang BIG, Putu pasang SMALL. Jika Acong menaruh koin di GANJIL maka Putu menaruh koin di GENAP. Inilah yang dinamakan balance player. Satu tewas, satunya lagi hidup. Satu kalah, satu menang. Tujuannya untuk apa? Terus baca sampai selesai.

Sebelum bermain menukar uang dengan koin, terlebih dulu Acong dan Putu melemparkan kartu member mereka. Supaya apa? Supaya mendapatkan poin sewaktu bermain. Karena modal mereka MYR 1000 tentu saja dealer atau manajer yang bertugas akan senang. Sebab cukup besar dan biasanya ujung-ujungnya pemain akan kalah karena serakah. Apalagi sewaktu menang tidak mau beranjak. Belum lagi ketika melihat warna kartunya pasti tambah sumringah bibir si manajer. "Orang Indonesia bodoh datang lagi sumbang duit membangun Malaysia!" bisik manajer dalam hati dengan bahasa mandarin.

"Belum tahu dia," batin Acong dan Putu berbarengan dalam hati dengan bahasa Indonesia.

Acong dan Putu tentu saja tidak selalu memasang taruhan. Tidak seperti kita yang tiap jam, tiap hari harus ngebet bola atau pasang togel seolah-olah tidak ada hari esok. Begitu kalah baru nyesal tapi sudah tiada guna. Mereka berdua punya taktik kadang menahan diri, pura-pura geleng-geleng kepala, menggerutu, dsb. Pokoknya pandai sandiwara. Targetnya satu jam, salah satunya harus kalah habis. Begitu satu sudah kalah, mereka mundur perlahan-lahan. Masing-masing akan mengambil kembali kartu mereka yang sudah diisi poin. Tentu saja tidak berbarengan melainkan mundur satu per satu agar tidak ketahuan.

Sampai di sini apakah Anda sudah bisa menangkap polanya? Misalnya Acong kalah MYR 1000 otomatis Putu menang MYR 1000. Balance! Tidak ada yang kalah atau menang. Lalu apa keuntungan mereka berdua? Poin di member card bertambah. Masing-masing mendapatkan poin GP karena sudah bermain kurang lebih satu jam. Begitu juga dengan tim lainnya, polanya sama. Sebelum keluar, Putu akan menukar koin kemenangannya ke pecahan ringgit Malaysia. Lalu mereka akan bertemu di satu tempat (titik poin) sesuai yang diinstruksikan oleh the big boss. Misalnya kedai kopi atau restoran sekalian makan-makan.

Makan Gratis! Minum Gratis!

menu chicken rice kasino
Menu favorit balance player.
Anggota tim yang menang, akan menyerahkan kembali uangnya MYR 1000 kepada anggota tim yang kalah. Nanti akan kembali masuk ke kasino seperti awal mulanya. Tetap menyamar ibarat agen CIA atau FBI. Kali ini harus ganti meja. Kalau pertama main di meja bakarat, maka berikutnya harus di meja sicbo, rolet, dsb....diputar sedemikian rupa. Pokoknya permainan yang tidak mengenakan uang kei atau komisi (odds).

Apakah makan disediakan atau ditanggung seperti janji lowongan kerja tersebut? Tentu saja! Tapi makan dan minum gratis ini didapatkan juga dari penukaran poin. Ada orang yang bertugas mengajarkan cara menukar poin, mengoleksi kupon, dsb. Ini sudah sindikat! Bisa makan sup, mie, lontong, bihun atau chicken rice. Kebanyakan pasti akan memilih chicken rice (seperti nasi tim ayam) biar lebih kenyang. Bagaimana dengan minum? Sudah pasti gratis. Di kasino ada bergalon-galon air putih, kopi, teh, milo yang bisa bikin kembung dengan rasa yang standar. Sampai di sini makan minum benar-benar gratis dan setiap hari begitu.

Pertemuan Rahasia

Saat mereka bertemu untuk memberikan kembali duit MYR 1000 ini, mereka tidak boleh saling dikenali terutama oleh intaian ribuan kamera cctv. Bahkan masing-masing bisa duduk agak berjauhan dan di pojok restoran. Supaya tidak terpantau saling bekerja sama. Terkadang mereka juga saling memberikan kode seperti di toilet, kamar hotel, dsb. Menuju kamar hotel juga tidak boleh berbarengan agar tidak ketahuan. Kalau ketahuan bisa berabe. Sampai di sini menurut Anda apakah ini adalah kerja, kerja beneran atau tidak? Anda jawab sendiri!

Acong dan Putu Kembali Beraksi

Setelah acara makan siang selesai, mereka masuk kembali ke kasino. Target mereka kali ini harus cepat menghabiskan duit mereka dan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya. Polanya tetap sama seperti di atas. Target kali ini adalah voucher kamar hotel gratis. Tiap-tiap orang berpeluang mendapatkan dua kamar gratis apalagi untuk member baru. Resort World Genting memang memberikan promosi kamar hotel gratis untuk menjaring pengunjung.

Kalau tidak salah untuk member baru, poin GP untuk bisa mendapatkan voucher hotel gratis tipe kamar standar di Hotel First World adalah 2,9 GP poin. Merem bermain sebentar saja sudah dapat  kamar hotel. Masing-masing anggota akan mengumpulkan 1 atau 2 voucher hotel. Nah, voucher hotel inilah yang nanti akan dijual kepada seseorang yang bertugas sebagai pengumpul atau big boss-nya. Penghasilan Acong, Putu, dkk..dihargai dari voucher hotel tersebut. Kalau pas lagi musim liburan (peak season) bisa dihargai lebih tinggi bahkan sangat tinggi. Tentu saja untuk menebusnya juga butuh GP poin yang banyak. Acong Putu dkk..harus bekerja lebih cepat dan giat.

Kita andaikan misalnya untuk satu voucher hotel dihargai MYR 25 maka penghasilan mereka berdua jika sehari bisa mengumpulkan 2 voucher kurang lebih Rp 180.000 (MYR 50). Kalikan saja dengan 30 hari maka penghasilan mereka kurang lebih Rp 5.400.000. Namun kalau lagi beruntung di mana musim liburan atau sedang ramai-ramainya tempat liburan Genting Highland, bisa-bisa satu voucher dihargai MYR 100 (Rp 350.000). Mendapatkan 2 voucher sama saja sehari mendapatkan Rp 700.000. Kalikan misalnya 30 hari maka mendapatkan kurang lebih Rp 21 juta. Wow!

Malam Waktunya Tidur

Kita anggap kerjaan hari pertama selesai. Masing-masing berhasil mendapatkan voucher hotel dua lembar. Makan siang gratis juga sudah didapatkan. Berhubung ini adalah tugas kerja, tentu tidak bisa makan semaunya. Ada jatah makan 2x sehari. Untuk makan malam tentu saja disiapkan oleh pemberi kerja. Mau makan lebih Acong Putu dkk..harus membayar sendiri. Berhubung kerja di luar negeri untuk mengumpulkan duit tentu harus hemat bukan? Kalau foya-foya bukan lagi kerja melainkan liburan.

Hari kedua semuanya tidak lagi gratis. Untuk menginap di hotel sekamar berlima atau bertiga, mereka harus pintar-pintar berkalkulasi. Salah satu dari mereka harus mengorbankan voucher hotel mereka. Jadi mulai patungan dan main hitung-hitungan. Kadang ada yang satu kamar sampai tidur 6 orang seperti ikan asin berjejer dengan catatan tidak ketahuan. Tujuannya biar bisa hemat dan dapat duit banyak dibawa pulang seperti mimpi ketika belum berangkat. Bagaimana dengan makan siang? Tetap masih bisa didapatkan dengan gratis sebab bisa menukar poin GP.

Hari ketiga dan berikutnya mereka harus semakin gesit dan lihai menyamar dan mengumpulkan poin. Otomatis akan cepat mendapatkan voucher hotel yang dihargai dengan duit. Ketika satu minggu berlalu dan masing-masing sudah punya duit, tour guide mulai menawarkan cara berhemat. Hemat sangat penting jika bekerja di luar negeri. Tour guide mulai mengarahkan Acong Putu dkk...menyewa apartemen bulanan di lembah bukit. Tak jauh dari Genting Highland ada apartemen yang konon berhantu dan banyak cerita seramnya. Daripada harus nginap di hotel pakai voucher tentu sangat mahal dan tidak bebas. Jarak dari apartemen ke Genting Highland kurang lebih 5 km. Di apartemen bisa masak nasi dan sayur sendiri. Malam bisa bikin kopi dan hitung-hitung sekalian olahraga dengan berjalan kaki ke Genting. Acong Putu dkk...berpikir logis juga saran tersebut. Akhirnya tinggallah mereka semua di apartemen yang disewa secara patungan. Jadi iming-iming atau janji tempat tinggal gratis disediakan semuanya sudah mulai bullshit. 

Bagaimana dengan makan siang gratis? Tentu masih didapatkan. Sebab tidak mungkin balik ke apartemen ketika sedang sibuk mengumpulkan poin. Lagian makan tinggal menukar poin. Jadi tiap hari makannya ya chicken rice sampai kalau balik Indonesia akan geleng-geleng kepala melihat menu tersebut di restoran. Padahal nasi tim di sana jauh lebih enak dibandingkan Jakarta, Surabaya atau Medan. Kecuali masak sendiri tentunya.

Beda Kartu, Beda Poin, Beda Promosi

Acong Putu dkk.. dalam jangka waktu minimal 2 minggu sudah harus mengupgrade kartu mereka yang tipe klasik menjadi silver atau gold. Caranya? Harus mengumpulkan poin minimal 100 GP. Nanti ada orang yang akan mengajari mereka dan diupgrade di loket khusus seperti yang pernah kami ceritakan. Sedikit informasi tambahan, bermain sekitar 1 jam mungkin akan mendapatkan 6 - 7 GP. Bisa juga lebih tergantung seasons dan besarnya meja taruhan. Dengan jenis kartu yang berbeda mereka bisa masuk ke kasino berikutnya yang dinamakan International Room. Selanjutnya kartu harus naik lagi peringkatnya menjadi platium, dsb...sehingga menjadi member prioritas. Kalau sudah jadi member prioritas sudah enak sebab bisa dapat kamar gratis langsung dari Genting lewat promosinya. Bahkan bisa dapat email atau surat ke rumah. Karena dianggap orang kaya dan sudah loyal. Padahal belum tahu mereka otak orang Indonesia..hehe. Orang kere kok dianggap kaya. Yang lebih konyol ada balance player yang dianggap anak orang kaya oleh beberapa cewek. Mulailah si balance player membual kisah hidupnya...bla...bla...bla.. Padahal kerjanya ya begitu.

Bagaimana mengumpulkan 100 GP pertama? Sudah pasti bekerja lebih giat. Bangun lebih pagi, tidur lebih larut. Bila perlu sehari mereka harus menghabiskan waktu 15 jam di kasino. Menyamar lebih hebat lagi sebagai anggota CIA atau FBI. Nilai tukar voucher yang semakin tinggi serta bujuk rayu dan segala gombalan si pemberi kerja atau big boss tentu menambah semangat mereka. Dan memang faktanya dengan jenis kartu yang semakin bonafid semakin banyak poin yang didapatkan. Semakin banyak poin semakin banyak kupon yang bisa ditukar termasuk voucher kamar hotel tipe deluxe, suite, dsb. Kamar yang semakin keren otomatis bayaran semakin mahal.

Voucher Kamar Dijual Big Boss

Apa gunanya voucher kamar hotel ini? Voucher kamar yang sudah ditampung sudah pasti akan dijual kembali oleh big boss dan jaringannya kepada mereka yang membutuhkan. Misalnya ada pelancong yang baru pertama kali datang ke Genting. Pasti bingung dan tidak akan dapat kamar hotel. Mereka-mereka inilah yang menjadi target penjualan kamar hotel yang didapatkan dari kerja keras Acong Putu dkk.. Selain itu voucher ini juga dijual di internet. Sebenarnya tak perlu kuatir tidak mendapatkan kamar hotel di sana jika kita sedang berliburan. Sebab kalau rajin mondar-mandir nanti akan ketemu juga anggota sindikat seperti ini yang menawarkan kamar hotel. Karena alasan privasi, kami tidak bisa memberikan nomor ponselnya. Semua voucher termasuk akses card kamar hotel ini tentu saja mereka dapatkan dari pola permainan balance seperti ini. Sudah sindikat. Tapi soal harga bisa fantastis dalam arti lebih murah namun bisa lebih mahal. Tergantung bagaimana kita nego, keramaian di saat itu, teknik negosiasi, dsb. Karena voucher memiliki masa berlaku tentu saja akan diatur sedemikian rupa agar tidak sia-sia. Inilah inti bisnis dari lowongan kerja di Genting Kasino.

Kalau Anda sering mendapatkan tawaran voucher Hotel First World di internet entah itu forum Kaskus, iklan jual beli, website agen bola sbobet ibcbet terpercaya, biasanya voucher seperti inilah yang mereka jual. Mereka tanpa modal mendapatkannya dan bisa menjual voucher hotel. Bisnis brilian bukan? Makanya tak heran banyak orang mulai menjadi agen-agen kerja seperti ini. Sibuk cari orang mau kerja di Malaysia. Mulai pasang iklan di koran, dsb. Lebih hebat otak orang Indonesia atau Malaysia jika begini? Bisakah diterapkan di kasino Singapore? Anda temukan sendiri jawabannya.

Singapore, Here I'm Coming

Karena visa kita adalah visa liburan, masa berlaku paling lama 30 hari. Jika melewatinya kita akan ditendang keluar alias dideportasi (diusir secara tidak hormat). Kalau sudah dideportasi tentu tidak bisa lagi atau akan sulit masuk kembali ke Malaysia. Kita harus keluar dari Kuala Lumpur atau Malaysia. Caranya? Sudah pasti hari ke-29 turun dari Genting ke Kuala Lumpur (KL). Dari KL langsung menuju Singapore naik bus khusus. Begitu sudah melewati perbatasan Malaysia - Singapura, paspor kita akan dicap stempel keluar oleh imigrasi Malaysia. Well done! Kita sudah keluar dari Malaysia dan tidak melanggar visa liburan.

Mengapa tidak kembali ke Indonesia saja? Tentu biayanya lebih mahal sebab harus membayar tiket pesawat dan repot. Selain itu anggota sindikat seperti ini takut Acong Putu dkk...sudah tiba di Indonesia akan berubah pikiran. Jadi ditawarkan ke Singapore yang tentunya jauh lebih menarik. Siapa sih yang tidak ingin jalan-jalan ke Singapore?

Satu malam di Singapore bisa berjalan-jalan dengan uang yang sudah didapatkan selama satu bulan kerja. Enak kan bisa jalan-jalan ke luar negeri? Keesokan harinya kembali lagi masuk Malaysia dan mendapatkan visa liburan 30 hari lagi. Segera menuju Genting dan anggota CIA & FBI kembali beraksi. Bulan kedua targetnya harus semakin tinggi agar bisa mendapatkan poin besar sekaligus upgrade kartu lebih tinggi. Dengan demikian akan dapat duit lebih banyak. Nanti di penghujung bulan bisa kembali ke Singapura atau bahkan ke Thailand.

Apakah semuanya ini gratis? Gratis dari Hongkong! Bayar sendirilah. Uang dari hasil bekerja menyamar, bermain dan menukar voucher hotel. Pola seperti ini akan terus berulang kurang lebih selama 6 bulan. Semuanya akan berjalan lancar dan masing-masing bisa mendapatkan uang besar kecuali untuk kondisi-kondisi seperti di bawah ini:
Anggota CIA dan FBI kebongkar kedoknya oleh petugas.
Anggota CIA dan FBI ikut bermain judi.
Acong Putu dkk...kalau terbongkar kedoknya bisa runyam. Kamera di kasino bahkan tempat liburan di Genting memantau setiap pengunjung 24 jam nonstop. Kadang ketahuan dibiarkan saja. Jika sudah sangat berlebihan maka akan ditindak. Kartu member Acong Putu dkk...bisa ditahan dan ditarik kembali. Semua poin atau voucher yang didapatkan langsung dibatalkan. Bahkan bisa-bisa Acong Putu dkk..tidak diizinkan masuk kasino. Kalau sebelum satu bulan bekerja sudah terbongkar, nasib Acong Putu dkk...bisa runyam. Sebab mereka belum mendapatkan uang yang cukup untuk membeli tiket pesawat pulang ke Jakarta. Agen, pemberi kerja, tour guide atau big boss...bisa-bisa menghilang tanpa jejak bahkan menyangkal mempekerjakan mereka. Sebab memang ini ilegal. Alih-alih mau pulang Jakarta malah tidak punya duit.

Acong Putu dkk...juga bisa runyam sendiri jika uang yang sudah terkumpul malah tergiur main kasino. Makanya sangat diwanti-wanti dari awal jika mau ikut bekerja tidak boleh main judi. Kalau main judi otomatis melanggar aturan yang dibuatkan dan bisa ditinggalin sama tour guide atau big boss. Dipecat dari tim dan langsung dipulangkan ke Indonesia. Kalau bisa menang tentu lebih enak bahkan bisa kaya sendiri. Namun jika kalah bisa bisa luntang lantung kayak pengemis. Ujung-ujungnya tewas loncat bunuh diri dan jadi hantu menakuti orang di First World Hotel. Bikin malu Indonesia.

Kesimpulan Kami

Kurang lebih itulah pola permainan dengan tawaran kerja di Genting Casino, Malaysia ini. Bukan judi sebab ini balance player. Melanggar aturan? Sudah pasti. Sudah banyak yang ditangkap dan mendapatkan sanksi. Lalu mengapa tidak ditutup saja peluang curang seperti ini? Karena memang tidak bisa ditutup!

Genting Highland bisa bangkrut dan sepi jika tidak ada promo buat para pemainnya. Promo hotel gratis dan makan gratis semuanya adalah bagian dari program marketing. Apapun di dalam hidup ini selalu ada celahnya bagi yang jenius. Tak heran di sana terus digenjot berbagai wahana agar nanti sekalipun kasino tutup atau sepi, Genting Highland tetap jalan sebab sudah menjadi tempat hiburan dan liburan kelas dunia. Tidak lagi mengandalkan kasino. Persis seperti sejarah Las Vegas yang semakin kecil porsi kasinonya. Kasino hanyalah langkah awal mengumpulkan modal. Semua ini bicara strategi dan terlalu luas untuk dikupas bahkan termasuk strategi negara secara global. Apalagi sekarang Genting Grup sudah punya kasino di Singapore dan punya banyak bisnis termasuk perkebunan sawit dan pertambangan di Indonesia. Mereka siap-siap menutup kasino mereka juga. Menurut kami suatu saat kasino Genting ini akan ditutup jika yang Singapore ini bisa menguntungkan mereka.

Kalau mau jujur, modal MYR 1000 yang dimainkan Acong Putu dkk...bisa saja adalah uang mereka sendiri. Ingat setoran Rp 5 juta? Jadi dengan uang main kasino sendiri, tiket PP beli sendiri, bayar sewa apartemen sendiri, makan dengan hasil kerja sendiri, diupah tidak sesuai harga sewa hotel, kira-kira apakah benar ini lowongan kerja atau manipulasi kebodohan manusia? Belum lagi risiko ditangkap atau disidik karena ketahuan. Anda yang bisa menjawabnya sendiri.

Lalu apakah boleh ikut bekerja? Kalau ditanya boleh apa tidak, ya boleh-boleh saja. Hitung-hitung cari pengalaman atau adu nasib. Apakah aman dan legal? Ya Anda jawab sendiri. Jika Anda sendiri bisa mendapatkan voucher tersebut dengan uang sendiri, mengapa harus menjualnya ke orang lain? Mengapa tidak menjualnya sendiri seperti mereka-mereka ini? Kalau masih terpaksa ingin ikutan, saran kami hindari agen atau calo yang meminta duit keberangkatan. Usahakan yang memberangkatkan kita tanpa biaya. Toh kita yang cari duit buat mereka kok? Kita hanya butuh paspor saja. Selain itu ikuti aturan mainnya dan pintar-pintarlah berperan sebagai anggota CIA atau FBI. Jangan ikut berjudi jika sudah mendapatkan hasilnya. Sebelum berangkat, pastikan Anda juga memiliki sedikit uang saku. Jika ada masalah, ketemu hal-hal yang tidak beres atau ketangkap, Anda tinggal beli tiket dan pulang Indonesia.

Kalau Anda punya teman yang bangga-banggain punya kartu member gold dari Genting Casino, Anda suruh saja simak artikel ini. Jangan mau dibodoh-bodohin orang. Mungkin mereka bukan judi di kasino tetapi dipekerjakan sebagai balance player. Dalam 3 hari Anda pun bisa upgrade ke gold jika mau. Bahkan cewek-cewek akan mengira Anda anak orang kaya dari Indonesia. Habis kalah banyak e...masuk dan main lagi. Duit tidak berseri. Hebat!


RESIKO 

Jika agan-agan ada yang tertarik tawaran tersebut saya sarankan untuk berpikir 1000x lipat, teman saya sendiri sudah pernah menjadi "balance player" dan itu tidak semudah yang dijanjikan. Karena :

1. Tidak mudah karena ini memang pekerjaan ILEGAL!! dimana kita harus sembunyi-sembunyi saat" bermain sebagai "balance player". 
2. Resiko lain adalah BANNED dari pihak casino kepada kita, tanpa kita bisa berargument, karena itu mutlak hak casino.
3. Pendapatan yang tidak tentu. bisa saja diawal kita dijanjikan mendapatkan 50RM per room untuk low season dan 100RM untuk peak season, tapi saat boss punya banyak kamar, bisa saja harga menjadi dibawah itu.
4. Tidak langgeng. "pekerjaan" ini ga bakal langgeng, karena cepat atau lambat seorang "balance player" akan terkena BANNED karena tingkah lakunya bakal terekam dalam CCTV casino, puluhan bahkan ratusan CCTV menyorot seluruh sudut casino. Disamping itu kapten lama-lama akan tahu kalau anda adalah seorang "balance player", ini yang akan menjadi pertimbangan sang kapten dalam memberikan point kepada anda. bisa saja anda tidak diberikan point sama sekali padahal anda sudah nongkrongin meja kasino 2 atau 3 jam. tidak ada point berarti tidak ada kamar sama juga tidak ada uang masuk.

Trit ini saya buat sebagai bahan pertimbangan bagi agan-agan yang tertarik menjadi "balance player". coba berpikir panjang, masih banyak pekerjaan lain yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

test banner